About Me

My photo
Darry, my nick name, was born on 1st December 1991, The eldest of 4 siblings, Bachelor of International Affairs Management with Honors, Living life to the MAX!

Wednesday, April 21, 2010

Si Bodoh yang berlagak pintar

  Kembali mengambil latar di sebuah kamar berukuran di sebuah kamar se'besar' garasi mobil,seorang pemuda perantauan dari Indonesia masih tertidur pulas dengan tetesan air dari celah bibir.(kok jadi kayak narasi drama ya?saya akui pemuda ini saya sendiri )saya pun terbangun,jam menunjukkan pukul 8 pagi,terjadi peperangan antara malaikat dan setan di dalam hati.Begini bunyi percakapannya:
Malaikat          :          Bangun, belajar,udahlah semalam belajar sambil dengar lagu "sleeping with broken heart",sampai akhirnya menjadi nina bobok-nya saya dan beralibi (udah besok pagi aja belajarnya,pasti lebih masuk),Hari ini gak mau bangun lagi!
Setan               :           tidur ah bentar lagi,bangun agak siangan juga masih sempat belajar kok.lagian ujiannya paper   dasar,essay,kan bisa ngarang.
            Saya pun bangun dan merapikan tempat tidur(tepatnya 4 jam setelah pergolakan antara bangun dan tidak bangun).Jadi alhasil saya pun memulai belajar jam 12 siang sedangkan ujiannya jam 2.30.Dasar gak tau diri,mau belajar buat nulis essay pas ujian hanya dengan belajar 2 jam,hanya mukjizat yang bisa menolong,dosen aja bikin soal harus belajar dulu,nih anak udah gak belajar,sekarang malah berdoa minta mukjizat.(begitu kira" kata saya dalam hati)dengan mata yang sibuk membaca slide demi slide power point.
             Alhasil,2 jam berlalu dengan modal sedikit bacaan dari slide yang nempel di otak,pemuda ini nekat mengikuti sayembara yang diadakan oleh raja(jadi kayak cerita rakyat,sangkuriang,malin kundang,apa lagi hayo?)Tiba di tempat ujian,ternyata terdapat tempelan kertas berisi "exam hari ini dibatalkan"(harapannya sih seperti itu,tapi mau matahari terbit dari barat gak akan pernah terjadi) dengan putus asa,pemuda ini melangkah masuk ke ruangan ujian diiringi oleh arak-arakan dari orang-orang(emangnya lomba lari?pastinya bukan arak-arakan,tapi orang-orang yang ngantri untuk memasuki ruangan ujian)Saya pun tiba di meja bernomor 466(wuihhhh hapal),duduk dan siap(sebenarnya gak) menghadapi exam.Di depan dosen sudah berdiri memberikan instruksi(di bayangan saya dosen itu sedang memeriksa kertas saya dan menertawakan jawaban saya).Tiba-tiba saya teringat telepon dari tanah air yang berbunyi...
Mom : Have you study for your exam today?
Me    : Yes,mom..of course (dengan sejuta pe-de padahal malam sebelumnya dengerin lagu sama nonton film negeri paman sam)
Mom : Okay,than good luck for your exam.Mom will always praying for you.

            Tentu saja saya tidak berkomunikasi dalam bahasa bule dalam telepon itu.Jika iya,saya tidak akan kuliah di negeri yang katanya sebangsa dengan tanah airku ini.(cukup dengan semua ini....!!loh?iya,soalnya telepon dari mama yang bermaksud memberi dukungan membuat merasa semakin bersalah....)Kertas soalan di depan mata,tertulis "kertas soalan berisi 5 soalan,cukup hanya menjawab 4 soalan sahaja".(Gila ni,gue di ejek sama kertas soalan itu,jelas" mau ngisi 2 soal aja mikirnya sampai ke antariksa,dibilangin ngisinya cukup 4 pake "sahaja" lagi....gak bisa ya 4 soalan TITIK)
            Keringat dingin mulai keluar,waduh gila apa nih yang mau saya isi di lembar jawabannya.Setelah tangan yang menari-nari di atas kertas selama 2 jam,(saya ingat!ini itu majas persofinikasi!tapi sayangnya gak keluar pas exam ini,ya iyalah gak mungkin keluar,kan examnya political science.)Segala macam tulisan,mulai dari "mom" sampai "son",semuanya tertulis di lembar jawaban,herannya lagi ntah bagaimana caranya 7 lembar kertas jawaban terisi penuh.Saya pun sedikit berbangga,dan mengumpulkannya kepada pengawas.
            Dengan senyuman sumringah lebar,saya bertanya kepada orang di depan saya "berapa muka surat(artinya halaman)",dengan malu-malu dia menjawab 16.(Buseeeet....ni orang ngasi jawaban apa curhat???)Dia pun bertanya balik,"kau berapa?",Dalam hati saya,waduh,gengsi donk...setengah dari dia aja gak nyampe...Dengan pandangan pura-pura ke arah lain dan mau mengalihkan pembicaraan,eh,dia menanyakan hal yang sama lagi,akhirnya dengan terpaksa menjawab,tujuh(tapi matanya pura-pura sibuk merhatiin yang lain).
            Mungkin dia aja yang terlalu banyak curhat di lembar jawaban.Berusaha menegakkan kebenaran dan keadilan(kayak satria baja hitam donk),saya pun bertanya lagi ke orang di belakang saya,"berapa muka surat?,dia malah balik nanya,nama partainya singapura apa ya?Pengen kali saya jawab,anda bertanya pada orang yang salah,tapi lagi-lagi gengsi donk.kadang-kadang,gengsi membuat orang bodoh menjadi seolah-olah pintar.Hal itu berlaku kepada saya,dengan sok yakin saya menjawab,Bukannya singapore democratic party ya?,eh,dia langsung nyela,bukan.Waduh,mau nanya dia berapa halaman ngisinya biar bisa dapat sedikit kebanggaan ngisi 7 halaman,eh,malah makin merasa bodoh.Akhirnya dia pun menjawab pertanyaan saya,11 halaman.Saya jadi gak ngerti sistem disini,emangnya ujian soal essay berarti harus nulis essay sampe 16 halaman atau 11 halaman?(lupakan masalah itu,bikin emosi aja....huh...padahal salah sendiri gak belajar.)
             Memang nasib,penyesalan selalu datang terakhir,ya iyalah,masa ya iya dong,kalo penyesalan datang lebih awal,maka orang gak akan pernah buat kesalahan.Inilah hidup itu,kita diberikan pilihan untuk memilih mana yang kita inginkan.Jika kita memilih yang benar akan berujung kepada kepuasan,sedangkan jika kita memilih yang salah akan berujung kepada penyesalan.Kepada kita diberikan akal dan budi untuk membedakan mana yang baik dan jahat,di lain sisi kita juga diberikan kebebasan memilih.Dari orang diatas(saya sendiri)kita bisa mempelajari,jika kita mengikuti kemauan sendiri yaitu kesenangan sesaat,untuk kasus ini,tidur lebih lama daripada belajar,maka kita akan menghadapi penyesalan.
“Tidurlah terus maka kemiskinan akan datang seperti seorang penyerbu”


No comments:

Post a Comment