About Me

My photo
Darry, my nick name, was born on 1st December 1991, The eldest of 4 siblings, Bachelor of International Affairs Management with Honors, Living life to the MAX!

Wednesday, May 12, 2010

Meeting Partner, Window Shopping + Culinary

Hari ini, bangun di pagi hari seperti biasanya dan telah tersedia segelas susu dan roti untuk sarapan. Asyik! Homestay saya baik benar, serasa tinggal di apartemen full service. Selesai makan, saya bersiap-siap menuju BinJiang road di pusat kota Tian Jin. Tempat ini merupakan pusat perbelanjaan. Jumlah toko dan plaza tidak terhitung banyaknya. Dengan menggunakan transportasi umum, pastinya bus, saya menuju sana. Ongkosnya sangat murah bahkan melebihi murahnya angkot, fasilitas bus juga sangat terawat.
Tepat tengah hari, saya tiba disana dan menunggu kedua teman saya, seorang merupakan pemeran baru dari Singapura, yang seorang lagi memang pemeran tetap lost in KL, yang ngurus visa bersama saya. Sesudah semua personil lengkap, kami beraksi. Power Rangers! Berubah! bukan itu maksudnya beraksi. Maksudnya kami hunting tempat yang oke buat makan siang. Dari tempat makan yang murah sampai mahal, tidak ada yang memenuhi hasrat kami. Kami terus berjalan menemukan tempat makan yang sesuai budget dan selera kami pastinya. Akhirnya tanpa sengaja, kami menemukan sebuah restoran muslim. Tanpa berpikir panjang lagi, kami pun menjatuhkan pilihan pada restoran ini untuk bersantap siang.
Kami pun masuk ke restoran dan mulai memilh menu yang sesuai keinginan kami. Menunya dalam bahasa alien. Jadi kami hanya duduk dan menunggu teman kami yang merupakan penduduk lokal menerjemahkan menunya untuk kami. Setelah memilih, sepoci teh pun disuguhkan kepada kami. karena cuaca yang dingin, kami pun langsung menuangnya ke gelas dan memegangnya. Kalau diminum masih panas, jadi dipegang aja untuk menghangatkan telapak tangan yang terasa mulai membeku.
Sambil menunggu makanan kami dihidangkan, kami pun mulai membahas masalah project kami. Masakan yang kami pesan pun dihidangkan.

 Masakan pertama kami adalah sayur harimau (terjemahan bahasa aliennya). Rasanya kayak rujak tapi tidak ada pepaya, mangga, jambu, atau nenas. Sepiring sayur hijau dihidangkan di meja kami. Cukup segar dijadikan makanan pembuka. Sejenis salad versi cina.






Masakan kedua yang keluar dari dapur koki adalah timun yang diolah dengan telur dan sejenis fungus hitam. Rasanya juga enak, dengan fungus yang garing (kok jadi kayak bondan di acara wisata kuliner ni? mak nyusss....hahahahah)






Masakan yang ketiga ini namanya tahu kuda pedas. Jangan berpikir di masakan ini ada hubungan dengan segala sesuatu yang berbau kuda. Bahannya hanya tahu yang disiram dengan saus yang sangat pedas. Rasa pedasnya seperti tendangan kuda di lidah. Si koki ditendang kuda waktu memasukkan cabe ke dalam masakan ini, jadi kebanyakan cabenya. (untuk bagian koki ditendang kuda saya bercanda)




Pastinya ketiga makanan diatas dimakan dengan semangkuk nasi dan sumpit, ditemani oleh teh panas. Sehabis makan, kami pun menuju ke kasir untuk membayar. untuk 4 jenis masakan, oh ya, ada satu masakan daging. Sehubungan saya vegetarian, jadi tidak terlalu dibahas, saya juga tidak tahu rasa masakan daging tersebut. Nah, kembali ke bill, yang ternyata harganya RMB (Ren Min Bi = mata uang cina) 54. Jadi untuk masakan dan servis yang cukup memuaskan ini, kami hanya bayar RMB 11 seorang.
Kami pun berjalan keluar untuk window shopping. Kami masih 2 bulan berada disini. Kalau shopping sekarang, bisa-bisa uang untuk jalan-jalan dan keperluan lainnya habis terpakai. Jadinya, saya harus menahan nafsu konsumtif ini. Saat kami sedang berjalan, dari kejauhan ada sekumpulan orang yang sedang berjalan mengelilingi uang kuno cina yang dicetak super besar di lantai. Mungkin menurut kepercayaan mereka, mereka bisa kaya habis mengelilingi uang kuno ini.

Setelah berjam-jam berjalan dari satu toko ke toko lainnya, kami berjalan untuk melihat cemilan. Kami pun tiba di sebuah area penjual cemilan. terdapat hampir 100 kios cemilan yang berbeda. Mata saya tertuju kepada sebuah kios cemilan korea. Hanya dengan harga RMB 6, saya telah serasa berada di jalan di Korea. Cuaca yang dingin lebih mendramatisir imajinasi saya ini.
Selain ini, masih ada satu lagi cemilan yang saya beli. Namanya tahu goeng busuk, tapi rasanya seperti tahu goreng biasa yang disiram sejenis saus khas Tian Jin.

Setelah lelah berjalan, waktu telah menunjukkan pukul 6 sore. Kami pun berpisah dan melangkah pulang ke homestay masing-masing. Dihitung-hitung kami sudah keluar masuk puluhan toko demi memenuhi kepuasan mata kami. Saya pun menuju stasiun bus untuk pulang. Ternyata jam 6 sore adalah jam pulang kerja dan pulang sekolah, jadi jalanan sangat ramai. Hampir semua bus penuh dengan orang berdesakan.
Tiba di rumah, saya kembali disuguhkan makan malam oleh pemilik rumah. Dengan demikian lengkaplah sehari ini dengan makanan yang enak-enak. Wuenak Tenan...

1 comment:

  1. Hi!! :) I really love your blog.
    I follow you :D
    ... maybe if you want, you could visit my blog too
    ( I hope you like it and follow me back ;) )
    Kisses !
    http://modacapitalblog.com

    ReplyDelete